Tentang penyair tua yang asik tidur seharian.
Tuhan menciptakan dunia dengan banyak rupa
Tidak ada yang tahu mengapa
Entah manusia yang hidup terlalu singkat
Atau kita yang memang mudah lupa.
Dalam dunia yang banyak rupa
Banyak juga cara hidup bersama
Ada yang hidup menjual suara
Ada yang hidup diperkosa oleh mimpi-mimpi yang tanggal
Ada yang hidup menjual mantra di kampanye negara
Tapi tak ada yang hidup dengan kata-kata
Karena kata-kata adalah hak lahir para penyair
Dan kalian harus paham betul
Menyakiti penyair sama saja mengundang mati.
Penyair adalah mahluk paling romantis
Ia bisa menangkap cinta dan emosi lain
Dan mencuri hati orang-orang hanya dengan kata-kata
Penyair juga mahluk paling bengis
Seperti mengayunkan golok dan belati
Dan membuat orang lari setengah mati hanya dengan kata-kata.
Namun penyair lama musnah dari muka bumi
Karena dunia ini sudah penuh dengan kata-kata
dan kata-kata sudah dicuri dari para penyair tua
Barangkali kehadiran nya sudah tidak dibutuhkan
Karena kata-kata sudah lama kehilangan maknanya.
Puisi ini di dedikasikan untuk pemilu yang dilaksanakan tepat hari ini. Katanya pesta demokrasi, tapi hujan mengguyur pagi tadi. Lantas apa yang perlu dirayakan? Selamat pemilu, kawan-kawan.