Tentang penyair tua yang asik tidur seharian.

Alif Muzadi
1 min readFeb 13, 2024

--

Tuhan menciptakan dunia dengan banyak rupa

Tidak ada yang tahu mengapa

Entah manusia yang hidup terlalu singkat

Atau kita yang memang mudah lupa.

Dalam dunia yang banyak rupa

Banyak juga cara hidup bersama

Ada yang hidup menjual suara

Ada yang hidup diperkosa oleh mimpi-mimpi yang tanggal

Ada yang hidup menjual mantra di kampanye negara

Tapi tak ada yang hidup dengan kata-kata

Karena kata-kata adalah hak lahir para penyair

Dan kalian harus paham betul

Menyakiti penyair sama saja mengundang mati.

Penyair adalah mahluk paling romantis

Ia bisa menangkap cinta dan emosi lain

Dan mencuri hati orang-orang hanya dengan kata-kata

Penyair juga mahluk paling bengis

Seperti mengayunkan golok dan belati

Dan membuat orang lari setengah mati hanya dengan kata-kata.

Namun penyair lama musnah dari muka bumi

Karena dunia ini sudah penuh dengan kata-kata

dan kata-kata sudah dicuri dari para penyair tua

Barangkali kehadiran nya sudah tidak dibutuhkan

Karena kata-kata sudah lama kehilangan maknanya.

Puisi ini di dedikasikan untuk pemilu yang dilaksanakan tepat hari ini. Katanya pesta demokrasi, tapi hujan mengguyur pagi tadi. Lantas apa yang perlu dirayakan? Selamat pemilu, kawan-kawan.

--

--

Alif Muzadi
Alif Muzadi

Written by Alif Muzadi

Tumbuh di keluarga yang tidak sempurna mendorongnya melihat banyak hal dan berpetualang dalam perasaan-perasaan asing. Semoga tulisan ini dapat memberikan arti.

No responses yet